Konfigurasi Routing - OSPF Single Area






I.Pendahuluan

 Ada banyak Tipe jaringan digunakan dalam area tertentu, di layar itu terdapat sebuah perangkat yang membantu keterjalannya suatu jaringan dilengkapi oleh aturan yang dikenal Protocol jaringan. melalui jalur perangkat device dibuatlah cara - cara bagaimana jaringan dapat tersebar merata di lingkungan
dan di bentuklah suatu Cara baru untuk menyelesaikan setiap ketergantungan antara jaringan dengan perangkat device tersebut. Inilah yang dikenal sebagai Protocol Device.

Protocol Device bisa berubah seiring berjalannya terknologi baru yang dikembangkan pada saat ini hingga sampai sekarang masyarakat dapat menikmati berbagai layanan Provider . Selain mengenal itu adapula cara yang digunakan bagi si Provider tersebut untuk memberikan hak akses jaringan seperti Internet agar para client tersebut juga bisa merasakan apa yang dia rasakan .

Disamping itu pula, memanfaatkan Protocol Device sebagai Konsep utama. maka dari itu di Posting kali ini saya akan menerapkan suatu konfigurasi dari protocol routing bernama OSPF tentang cara dan implementasi sesuai standar konfigurasi yang digunakan routing cisco. Untuk itu saya berikan judul pada artikel ini Konfigurasi routing ospf - single area ..

II. Perbedaan OSPF Single area dan Multiple area ?

  Di dalam routing protocol sendiri ospf masih digunakan baik dalam menentukan beberapa area atau lebih yang tergolong dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) itu pun berdasarkan pemberian tipe area tiap² router baik itu single area atau multiple area. Area itu juga sangat mempengaruhi terhadap struktur topologi yang kita buat artinya dalam konteks jaringan, kita tidak boleh sembarang saja memasukkan tipe area terntetu kepada router di lokasi tertentu. lokasi terhadap struktur berdampak ke dalam pembagian area seperti yang saya katakan yaitu Single Area bilamana bentuk topologi dirancang sederhana tanpa adanya struktur jaringan bercabang atau hanya ada 1 area sedangkan Multiple Area apabila terdapat lebih dari satu bentuk topologi dalam jaringan yang terhubung atau bisa dikatakan bercabang dengan kata lain lebih banyak perangkat router difungsikan menjadikan area lebih dari 1.



ospf
OSPF  Multiple Area


III. Konfigurasi OSPF Single Area

  Sebelum kita mulai config alangkah baiknya kita membaca basmalah dulu supaya perjuangan config bisa sampai pada akhirnya.Memulai langkah awal pertama² buatlah bentuk topologi seperti gambar di bawah ini

Topologi OSPF Single Area

Disini saya gunakan 3 router , 2 switch dan 2 pc sebagai verifikasi . atau jika anda sudah punya bisa langsung dipakai saja, tetapi yang saya punya bentuknya ospf single area jadi jika belum ada bisa anda ikuti bentuk topologi sesuai gambar di atas itu oke.


A. KONFIGURASI  HOSTNAME  ROUTER 

Mengapa yang pertama kali harus mengubah hostname terkebih dahulu ??  ada yang tau gak ?? baik saya jelaskan lagi. begini ceritanya... di dalam router kan sudah pasti terdapat banyak rumus konfigurasi melalui suatu perintah yang diinput tergantung protocol mana yang ingin digunakan, nah untuk mewaspadai kecenderungan yang terjadi pada salah satu nama hostname tersebut khususnya pada saat router baru saja mengimplementasikan routing protocoltidak mungkin hanya satu router saja tentu ada router lainnya. Nah disitulah hostname difungsikan kepada semua router, agar tidak ada kesalahpahaman yang terjadi antara si router A dan si router Z apabila keduanya sudah saling terhubung dari interface satu sama lain.

Okelah,, apakah sudah mengerti sekarang? kalo begitu ayo kita lanjutkan dengan konfigurasi hostname di tiap - tiap router sebelum terhubung interface memakai mode config saat ini.

Router R1 

Router(config)#Hostname R-1  
R-1(config)#


Router R2 

Router(config)#Hostname R-2  
R-2(config)#


Router R3 

Router(config)#Hostname R-3  
R-3(config)#


B. KONFIGURASI  INTERFACE  ROUTER 

Ya benar sekali, disini ada 2 hal yang harus kita atur : pertama Interface dan kedua IP address tentunya. ini dia konfigurasi nya

Router R1 


R-1(config)#Interface FastEthernet0/0    ( R1  >  R2 )
R-1(config-if)# 
R-1(config-if)#IP Address 10.10.10.1 255.255.255.0   ( Mendaftarkan ip 10.10.10.1 /24 ke dalam interface router R1  )
R-1(config-if)#No Shutdown   ( Mengaktifkan Interface )
exit


Router R3 

R-3(config)#Interface FastEthernet1/0     ( R3  >  R2 )
R-3(config-if)# 
R-3(config-if)#IP Address 10.10.10.2 255.255.255.0   ( Mendaftarkan ip 20.20.20.1 /24 ke dalam interface router R3  )
R-3(config-if)#No Shutdown          ( Mengaktifkan Interface )
exit


Router R2 

R-2(config)#Interface FastEthernet0/0       ( R2  >  R1 )
R-2(config-if)# 
R-2(config-if)#IP Address 10.10.10.2 255.255.255.0   ( Mendaftarkan ip 10.10.10.2 /24 ke dalam interface router R2  )
R-2(config-if)#No Shutdown           ( Mengaktifkan Interface ) 
R-2(config-if)#exit



R-2(config)#Interface FastEthernet1/0       ( R2  >  R3 )
R-2(config-if)#
R-2(config-if)#IP Address 20.20.20.2 255.255.255.0   ( Mendaftarkan ip 20.20.20.2 /24 ke dalam interface router R2 )
R-2(config-if)#No Shutdown           ( Mengaktifkan Interface )
exit



C. KONFIGURASI  INTERFACE  ROUTER  -->  SWITCH 

Maksudnya, menentukan jalur interface mana yang akan dipakai dari router untuk switch menuju sebuah host  

Router R1


R-1(config)#Interface FastEthernet1/0        ( R1  >  SW1 )
R-1(config-if)#
R-1(config-if)#IP Address 128.1.1.1 255.255.255.0   ( Mendaftarkan alamat ip 128.1.1.1 /24 untuk interface yang terhubung dari router ke switch )
R-1(config-if)#No Shutdown           (  Mengaktifkan Interface )


Router R3

R-3(config)#Interface FastEthernet0/0         ( R3  >  SW2 )
R-3(config-if)#
R-3(config-if)#IP Address 128.2.2.1 255.255.255.0   ( Mendaftarkan alamat ip 128.2.2.1 /24 untuk interface yang terhubung dari router ke switch )
R-3(config-if)#No Shutdown            (  Mengaktifkan Interface )


D. MENGATUR   IP  ADDRESS  PC   

Juga membuat alamat gateway untuk setiap pc sebagai host (anggota) dari masing masing gateway dihubungkan

PC - 01

IP :                128.1.1.2 
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway      : 128.1.1.1


PC - 02 

IP :                 128.2.2.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway      : 128.2.2.1


III. Implementasi  OSPF  'Single Area' 

 Struktur topologi mempengaruhi cara kerja konfigurasi ospf begitulah cirinya. Sebelum itu ada beberapa istilah pada perintah implementasi dari semua ospf sebagai salah satu perintah wajib, kenapa bisa begitu ?? artinya jika telah terjadi kesalahan saat menginput perintah implementasi trsebut baik lupa atau tertinggal yang faktor utamanya merupakan perintah wajib itu sendiri maka ada kemungkinan buruk yang terjadi setelah selesai menjalani konfigurasi yang bisa saja hasilnya muncul permasalahan baru atau gagal. 
Di antara Perintah Penting OSPF ada yang bernama : 


* network <ip network&gt> <wildcard mask> area 0 * 
  rumus ospf untuk menghubungkan sinyal network belum tercapai                      
Selain itu warna merah pada area 0 menandakan itulah perintah penting yang dimaksud. Sebagaimana dijelaskan bahwa area 0 merupakan area wajib ini merupakan area yang dapat menghubungkun para network semua dan bilamana area ini tidak dituliskan atua melainkan bukan area 0 tetapi area lain misal : area 1 , area 2 , area 3 dst... yang di implementasi kan maka pertanyaan besar akan terjadi.      mengapa dan mengapa ??

itulah permasalahan yang muncul ketika kita menggunakan rumus ospf Tanpa memasukkan area 0 pada bagian topologi manapun. ujung ujungnya kita pun harus mengulang lagi implementasi dari awal :-/  jangankan mengulangnya, cukup kketikan saja perintah untuk menghapus konfigurasi itu pun di tiap router sudah membuat kita kecewa tentunya ...   hadeehh menyulitkan saja udah cape² config malah gagal  capek dehh :v


Kembali ke Topik,, oleh karena itu tolong simak baik baik cara yang sudah dijelaskan di bawah ini ya


Router R1


R-1(config)#Router ospf 1     ( Rumus Routing OSPF )
R-1(config-router)#              
R-1(config-router)#network 128.1.1.0 0.0.0.255 area 0      ( Menghubungkan network 128.1.1.0 yaitu network ip router R1 dengan wildcard mask 0.0.0.255 diambil dari /24 ditambah menggunakan area 0 sebagai implementasi ospf )

R-1(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0         ( Menghubungkan network 10.10.10.0 yaitu network ip router R1 pada int fa0/0 dengan wildcard mask 0.0.0.255 diambil dari /24 ditambah menggunakan area 0 sebagai implementasi ospf )

R-1(config-router)#EXIT


Router R3

R-3(config)#Router ospf 1     ( Rumus Routing OSPF )
R-3(config-router)#              
R-3(config-router)#network 128.2.2.0 0.0.0.255 area 0      ( Menghubungkan network 128.2.2.0 yaitu network ip router R3 dengan wildcard mask 0.0.0.255 diambil dari /24 ditambah menggunakan area 0 sebagai implementasi ospf )

R-3(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0         ( Menghubungkan network 20.20.10.0 yaitu network ip router R3 pada int fa1/0 dengan wildcard mask 0.0.0.255 diambil dari /24 ditambah menggunakan area 0 sebagai implementasi ospf )

R-3(config-router)#EXIT


Router R2

R-2(config)#Router ospf 1     ( Rumus Routing OSPF )
R-2(config-router)#              
R-2(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0      ( Menghubungkan network 10.10.10.0 yaitu network ip router R2 dengan wildcard mask 0.0.0.255 diambil dari /24 ditambah menggunakan area 0 sebagai implementasi ospf )

R-2(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0         ( Menghubungkan network 20.20.20.0 yaitu network ip router R2 pada int fa1/0 dengan wildcard mask 0.0.0.255 diambil dari /24 ditambah menggunakan area 0 sebagai implementasi ospf )

R-2(config-router)#EXIT


Dan diharapkan setelah proses inplementasi, hasil OSPF yang nampak pada interface berstatus on 


IV. Pengecekan Implementasi OSPF 
  
 Belum selesai begitu saja, masih harus diverifikasi lagi dengan begitu lengkap sudah Konfigurasi ini  yee,,  tapi jangan senang dulu mula-mula kita beri pengecekan awal terhadap kedua belah pihak terkait maksudnya si router network tersebut. jangan sampai pas sudah di verifikasi tiba tiba ada sesuatu yang gak muncul atau seharusnya.

A. MENGECEK  IP  ROUTER
 Tidak sembarangan dalam mengecek ip pada router dalam mode CLI khususnya dengan suatu command. bagaimana caranya Coba input perintah ini : Show IP Interface Brief


ROUTER  R1

ROUTER  R2 
ROUTER  R3



B. MENGECEK  TABEL  ROUTING PROTOCOL
  Hal ini dilakukan untuk mengetahui tipe protocol apa yang sedang aktif oleh router dilihat dalam bentuk simbol protocol pada tabel routing ini, contohnya : Simbol hufuf S (Static Route), D (EIGRP) dan O (OSPF)  Perintahnya adalah : Show IP Route


ROUTER  R1

ROUTER  R2

ROUTER  R3

C. PENGECEKAN  KHUSUS OSPF  
  Pada pengecekan khusus routing ospf kali ini, untuk melihat status info database dari ospf yang terhubung antar network menngunakan perintah sebagai berikut : Show IP ospf database 

ROUTER  R1
ROUTER  R2

ROUTER  R3



V. Verifikasi Akhir 
  
  Sudah banyak sekali sepertinya hal yang dilakukan dari mulai membuat topologi,konfigurasi,implementasi dan sampailah pada saatnya untuk menetukan hasil akhir dari kesemua itu dengan tahap terakhir ini yang disebut sebagai VERIFIKASI .
Untuk verifikasi tidak usah susah² karena cukupp dengan melakukan tes ping terhadap salah satu host dari gateway router yaitu pc.

PC - 01
PC 01

PC - 02 
PC 02



Hasil diharapkan adalah Reply untuk kedua PC dan Terhubung dengan baik sesuai aturan 

SELESAI... 


Itu semua adalah pelajaran berguna untuk kita semua.. Terima kasih bagi anda telah membaca artikel ini dengan seksama dan Teruslah mecari suatu ilmu yang bermanfaat untuk kita juga orang lain..  Sampai Jumpa !!

Postingan populer dari blog ini

Contoh Analisis Studi Kelayakan Usaha

Konfigurasi Routing - EIGRP IPv6

Konfigurasi Routing - Basic EIGRP